Seorang mahasiswa periklanan 3 tahun yang lalu bilang "aku mau ikut pinasthika, citra pariwara dan ngangkat piala didepan pentas itu, lalu aku akan bekerja disalah satu perusahaan iklan yang multinasional". 3 tahun setelah itu dia berkata "sekarang tuntutan ekonomi lebih penting" dan disebelah sebuah perusahaan iklan sedang pindahan entah kontraknya habis atau memang perusahaan bangkrut, sang sarjanapun berkata "bekerja di perusahaan iklan harus selalu sedia balsem dan pro magg setiap akhir bulan" dan tawa mereka bertiga memecah keheningan malam itu.
Betapa aku tidak mengerti apa makna syukur dan kesyukuran. Dan sesungguhnya semua ini adalah proses untuk mencari jati diri kita yang hilang. Entah mengapa terkadang idealis itu terkalahkan oleh kepenting kapitalis, namun tak jarang idealis itu muncul kepermukaan dengan sendirinya.
Meski harus berkawan pro magg dan balsem setiap bulannya, namun sang sarjana kuli iklan tak akan menyerah untuk mencapai apa yang telah ia cita-citakan untuk mengangkat piala citra maupun meraih clio award suatu saat nanti, pasti!!!!
Berjuanglah sarjana!!!!
Jumat, 24 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
keren dab!!!!!aku ngira sarjana iku kowe kan????idealismu tak tukune kie.....
wes payu, telat og kwe
Posting Komentar