skip to main | skip to menu

Jumat, 11 Maret 2011

Godaan Prestasi Masa Lalu

Sampailah aku saat ini pada pencapaian yang begitu abstrak. Setiap derap langkah berlanjut setiap langkah itulah kita harus mengukir sebuah karya baru. Karya yang diharapkan dapat membantu kita menggapai pencapaian yang lebih tinggi. Diantara mereka sukses karena prestasinya dimasa lalu, namun diantaranya sukses karena kegagalannya dimasa lalu. Tak jarang diantaranya mengagung-agungkan prestasi masa lalu mereka, namun apalah arti semua itu??
Bagiku prestasi atau pencapaian masa lalu bukan berarti kita akan tetap hebat atau bertambah hebat untuk kedepannya, belum tentu.
Baiklah, laen kali bagi perusahaan yang ingin memanggilku jangan sekali-kali menanyakan portfolio saya lagi, karena saya tidak akan membawanya. Cukup sediakan kasus yang harus saya pelajari dan akan saya jawab kasus tersebut. Setelah itu barulah nilai aku.

Kamis, 13 Januari 2011

By Pass to G-Spot


Ketika pertama aku mencium pantat ibu kota, hanya satu yang terasa berbeda dari tubuh molek ibu kota. Dialah by pass, sebuah jalan terdekat menuju g-spot. Pantas saja banyak pengguna jalan yg ga sabar untuk menemukan g-spot sang ibu memilih menggunakan jalur by pass ini meski jalur tersebut jelas-jelas tidak diperuntukkan pada mereka. Dengan penyalahgunaan ini tentu saja bukan tanpa resiko, resiko yang jelas akan mereka hadapi adalah polantas atau bahkan lebih buruk lagi yaitu Izro'il (malaikat pencabut nyawa). Namun seakan lebih hebat dari keduanya, sang pencinta g-spot -pun masih berduyun-duyun memperebutkan by pass sang ibu. Cerdas, karena memang mereka bisa menghemat waktu, namun BODOH, karena penghematan waktu yang amat beresiko.
Seperti inilah yang dihadapi dunia komukasi belakangan. Klien menggunakan by pass untuk menghemat biaya mereka, melompati portal agency untuk mendapat keuntungan. Akibatnya banyak iklan tak beretika berkeliaran di tubuh molek pertiwi. Kesadaran akan pentingnya brand makin menipis disini, klien menganggap bahwasannya iklan hanya berfungsi untuk mengexposure audiens sehingga merek akan dikenal. Lantas apakah ini bisa disebut sebagai perkembangan kemampuan klien di tubuh pertiwi?? sayangnya ini adalah sebuah kemunduran, kemunduran yang sangat pesat. Disisi peliknya jalur komunikasi yang ada iklan tak lagi hanya berfungsi untuk memperkuat exposure pada audiens, namun disini fungsi enggagement adalah yang terpenting. Media bukan lagi sumber informasi akan tetapi audiens itu sendirilah yang menjadi sumber informasi mengingat AIDDA(Attention Interest Desire Decicion and Action) telah berubah menjadi AISAS(Attention Interest Search And Share) dimana konsumen tak lagi hanya berhenti pada Action akan tetapi akan melakukan Search and Share sebelum maupun setelah Action. Dan hal ini tentu saja tidak dapat ditempuh melalui by pass, perlu perencanaan dan riset yang matang untuk mencapai g-spot tersebut.
Oh ibu kota, maafkan putra pertiwimu yang durhaka ini. Semoga Bunda memakluminya.

Sabtu, 01 Januari 2011

4 Kunci Sukses Iklan Franchise


Kebanyakan franchisor mengkomunikasikan produknya secara biasa tanpa mempertimbangkan pembentukan brand. Untuk itu biasanya franchisor lebih menaruh anggapan bahwasannya produknya akan lebih laku apabila lebih terkesan hardsell. Dalam tugas akhir sripsi saya yang membahas tentang strategi kreatif iklan franchise menunjukkan bahwa franchise sebenarnya bukanlah berjualan produk, akan tetapi lebih pada berjualan merek dagang (brand). Dalam studi kasus saya yang saya angkat yaitu iklan franchise telakrezz versi tukul menunjukkan jelas bahwa iklan franchise akan lebih efektif apabila terfokus pada pembentukan brand karena sebagaimana yang saya jelaskan sebelumnya bahwa brand inilah yang sebenarnya menjadi produk dari franchise.
Memang benar untuk menunjang pemasaran secara teori iklan haruslah bersifat hardsell, namun jangan sekali-kali melupakan karakter produk anda. Ambillah contoh iklan telakrezz versi tukul yang saya angkat. Disitu dapat kita lihat bagaimana iklan ini mengkomunikasikan pembangunan brand secara hardsell. Meskipun hal ini dilakukan oleh perusahaan secara tidak sengaja sehingga saya terpaksa mengarang skripsi saya dengan meraba-raba kondisi pasar dimasa iklan tersebut dibuat, hehe. Namun iklan ini ternyata menunjukkan hasil yang cukup mencengangkan, peningkatan penjualan franchise dalam jangka 1 tahun sebanyak 100% (majalah Duit edisi maret-april tahun 2006).
Lantas bagaimana membuat iklan franchise yang efektif dan tepat sasaran, berikut tips yang saya persembahkan untuk para pembaca sekalian :
1.       Kenalilah produk franchise ada secara detail. Hal ini akan mempermudah anda untuk mengkomunikasikan produk franchise anda kepada para franchisee.
2.       Tentukan target pasar yang anda kehendaki. Selayaknya pembuatan iklan pada umumnya, selain pembuat iklan harus mengenal produk secara mendalam, consumer insight juga merupakan bagian vital yang akan mempengaruhi kesuksesan iklan franchise. Target pasar dalam franchise sebenarnya ada 2 yaitu, franchisee dan konsumen. Untuk itu anda haruslah menemukan masalah inti yang menghambat perkembangan franchise anda, apakah produk yang anda keluarkan disukai oleh konsumennya ataukah konsumen anda memang tidak cocok dengan produk anda.
3.       Yakinlah bahwa produk anda bukanlah ketela, masakan jepang, ataupun apapun itu, namun produk anda adalah brand itu sendiri. Sehingga anda tidak akan melupakan pembentukan brand dalam setiap agenda promosi anda.
4.       Jangan lupa untuk selalu membuat trobosan baru yang belum pernah dilakukan oleh produk lain terutama competitor utama anda.
Saya mempersembahkan mereka dengan penuh cinta untuk kemajuan produk anda. Semoga mereka dapat membantu anda menemukan pola promosi anda. Terima kasih.

Kamis, 30 Desember 2010

Musim nasionalisme

Di negara ini selama hidup saya selalu diperkenalkan tentang nasionalisme, dan antek-anteknya. Akan tetapi betapa aku sadar sekarang bahwasannya nasionalisme adalah musiman, nasionlaisme terjadi saat hari kemerdekaan, kemudian saat hal yang membanggakan diraih oleh negara kita, terutama saat musim bola AFF. Waw rasa nasionalis para pendukung garuda sangat menggebu-gebu.
Namun ketika tim garuda dikalahkan oleh tim macan putih dikandangnya, nasionalis itu mendadak luntur. Betapa musimannya rasa nasionalis kita.
Biar bagaimanapun juga itu masih mending daripada tidak pernah ada sama sekali.

Jumat, 24 Desember 2010

Obrolan Malam Jum'at

Seorang mahasiswa periklanan 3 tahun yang lalu bilang "aku mau ikut pinasthika, citra pariwara dan ngangkat piala didepan pentas itu, lalu aku akan bekerja disalah satu perusahaan iklan yang multinasional". 3 tahun setelah itu dia berkata "sekarang tuntutan ekonomi lebih penting" dan disebelah sebuah perusahaan iklan sedang pindahan entah kontraknya habis atau memang perusahaan bangkrut, sang sarjanapun berkata "bekerja di perusahaan iklan harus selalu sedia balsem dan pro magg setiap akhir bulan" dan tawa mereka bertiga memecah keheningan malam itu.
Betapa aku tidak mengerti apa makna syukur dan kesyukuran. Dan sesungguhnya semua ini adalah proses untuk mencari jati diri kita yang hilang. Entah mengapa terkadang idealis itu terkalahkan oleh kepenting kapitalis, namun tak jarang idealis itu muncul kepermukaan dengan sendirinya.
Meski harus berkawan pro magg dan balsem setiap bulannya, namun sang sarjana kuli iklan tak akan menyerah untuk mencapai apa yang telah ia cita-citakan untuk mengangkat piala citra maupun meraih clio award suatu saat nanti, pasti!!!!
Berjuanglah sarjana!!!!

Laen Waktu

Baru terfikir oleh saya bahwasannya mungkin lebih baik jika saya menceritakan kenapa blog ini saya sebut laenwaktu. Berkali-kali kita terjatuh lantas bangun lagi untuk merasakan luka dan kemenangan, seperti luka blog ini akan mencatat sejarah bagaimana saya terjatuh dan bagaimana saya akan merasakan kemenangan setelah rasa sakit akibat luka saya. Karena apa yang kita lakukan sekarang adalah untuk laen waktu.
Saya adalah seorang desainer grafis conseptual. Silahkan kunjungi portfolio saya di portokentjoer.blogspot.com

Quotes

"aku hampir mati saat mempelajarinya, bagaimana mungkin semudah itu kamu bilang aku berbakat??"
Sanosuke Sagara

Followers